Kukira dirimu titik, ternyata koma.
Hidup adalah sebuah perjalanan, bagiku perjalanan adalah rangkaian kalimat yang menyusun serangkaian cerita dalam sebuah buku. dan setiap pribadi, memiliki jatah buku mereka masing-masing, entah apakah buku itu tertulis ataupun tidak tertulis.
setiap kisah dalam buku tersebut memiliki akhir masing-masing.
ada kisah yang berakhir dengan titik.
titik dimana kisah tersebut berakhir bahagia, maupun berakhir duka.
dan ada kisah yang belum berakhir,
tertanda dengan koma, menunggu kelanjutannya.
mungkin saja (sampai saat ini)
bagimu aku adalah tanda tanya,
tanda baca yang membutuhkan jawaban,
tanda baca yang membutuhkan balasan atas pertanyaan - pertanyaan yang meragukan.
namun..
tidakkah kau menyadari,
tidakkah kau melihat,
tidakkah kau merasakan.
saat serangkaian kata - kata itu telah terbentuk menjadi kalimat,
saat itu juga bagiku, dan inginku kamu adalah titik.
tempat dimana hati ini berhenti meneruskan perjalanannya
tempat dimana semua yang kumiliki di dunia ini menemui muaranya
tempat dimana akhir perjalanan cintaku yang panjang menemui pemberhentiannya
tempat dimana berladang amal dan pahala karena bersama-sama mencari Ridha-Nya.
tempat dimana ada tegur untuk dosa, canda untuk tawa, tangis untuk duka.
hanya saja, berbisik hati.
"belum waktunya berhenti.."
semua akan ada waktunya.
hingga saat ini,
bagiku dirimu adalah koma (,)
entah butuh waktu berapa lama ~
untuk pena menuliskan kembali kelanjutan kisahnya.
hingga kisah itu benar-benar berakhir, pada suatu titik.
titik akhir kehidupan, titik akhir semua jawaban untuk pertanyaan, titik akhir segala-galanya.
titik dimana aku akan berbahagia karena suka, maupun duka.
karena disuatu masa.
pernah ada cinta,
diantara kita.
Keren tulisan nya, boleh dong saya save 💾 😀
BalasHapusterima kasih, silahkan.. :)
BalasHapus