Yang Menyesal di Malam Akhir Tarawih 1436H

Rabu, Juli 15, 2015
Tarawih terakhir..
Ustad yang seharusnya berceramah di surau tidak hadir.
sementara pengurus masjid/marbot, sedang sakit.

terbesit niatanku untuk maju menggantikan,
semua kalimat tersibat, paragraf terbentuk,
bahasanku. Al-Baqarah 152,
beserta sebuah hadis Riwayat dari Bukhari.
tentang mengingat, dan bersyukur.

tetapi di detik pengumpulan keberanian terakhir.
rasa takut timbul, keragu-raguan, takut salah.
hati, oh hati.
ingin rasanya kugampar diri sendiri.
setan mana yang membuatku ragu.

sampai dirumah,
bibiku bertanya, "mengapa tadi tidak maju sal?"
malu aku.
aku bilang, 'hampir aku tadi maju.. tetapi ragu'.
yang bertarawih di surau, hanya orang orang tua.
bahasaku, bukan logat bahasa ranah minang.
aku orang asing disini. baru dua hari menampakkan diri.

sekali lagi, aku sadar
itu hanya alasan untuk menyenangkan diriku sendiri.
ingin aku mendamprat diriku sendiri.
Nurani terdalam berkata 'Dasar Pengecut!'
sungguh penyesalan.

biarlah aku, malam ini menikmati.
penyesalan, dan meminta-minta pada Allahku, keberanian diri.
dan semoga,
diberi kesempatan, menemui ramadhan tahun depan.


15/07/2015
Surau Baiturahmah, 
Kampung Jambak, Padang.
Malam terakhir Tarawih.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.