Hati, Ilmu dan Harta pahami urutannya
Hati dan Ilmu
Wahai diriku.. ketahuilah,Taklukan hatimu terlebih dulu,
Hati adalah sumber segala bentuk tindak-tanduk atau perilaku,
karena hati adalah tempat niat pertama kali berasal,
karena itu, tugas pertama dirimu adalah menaklukan hatimu..
agar mampu menaklukan hawa nafsumu.
kemudian tuntutlah Ilmu, wahai diriku.
seseorang yang telah memiliki 'hati' namun tanpa ilmu.
ibarat 'si dungu yang lugu'
dan seseorang yang memiliki ilmu tanpa hati,
merupakan keberadaan yang berbahaya..
'perusak dan membawa hal buruk pada segala sesuatu disekitarnya'
diriku, bila 'hati' telah engkau taklukan,semakin terlatih menguasai 'hati,
satu persatu ilmu pasti engkau kuasai perlahan.
maka engkau akan mampu membedakan,
memahami pertimbangan diantara dua perkara.
keputusanmu akan terletak diantara yang lebih memberi manfaat, dan sedikit membawa mudharat.
semakin engkau akan rendah hati,
bagaikan tanaman padi.
merendah saat semakin berisi.
tegurlah dirimu, bila menuntut ilmu tanpa menaklukan hati terlebih dahulu..
khawatir engkau akan menjadi pribadi yang gemar menyombongkan diri..
padahal ilmu yang dimiliki, hanya secuil debu di hadapan pemilik ILMU.
dan Allah membenci orang yang sombong.. pahami itu.
Diriku, hanya atas keridhaan Allah, maka engkau bisa memahami sesuatu,Janganlah engkau mempelajari ilmu pengetahuan untuk bersombong-sombong dengan sesama yang berilmu, untuk bertengkar dengan orang-orang yang berpikiran lemah dan untuk menarik perhatian orang ramai kepadamu. Barang siapa berbuat demikian, maka dia dalam neraka
(H R. Ibnu Majah dari Jabir dengan isnad shahih).
tentu kamu sudah tahu, bahwa apa yang diambil, dan apa yang didatangkan padamu,
semata-mata adalah sebuah ujian,
maka ujian dariNya adalah sikapmu saat mengetahui ilmu.
apa kamu akan menjadi sombong, atau kamu akan mawas diri, tawadhu.
Adapun ilmu yang dititipkan kepada manusia mungkin tidak lebih dari setitik air di tengah samudera luas. Kendatipun demikian, barangsiapa yang dikaruniai ilmu oleh Allah, yang dengan ilmu tersebut semakin bertambah dekat dan kian takutlah ia kepada-Nya, niscaya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al Mujadilah [58] : 11).
Dengan hadirnya ilmu pada dirimu,
kehidupan akan berubah seiring waktu,
semua tergantung kepada hatimu,
bila hatimu senantiasa baik,
maka kebaikan hidup yang akan datang padamu
ilmu ibarat cahaya dalam gelap, petunjuk dalam sesat |
maka kamu akan menuntut ilmu dengan alasan yang benar.
tidak bijaksana, membuang waktu untuk sesuatu yang sia-sia,
Kemudian, Ilmu dan Harta
diriku,keterkaitan dan hubungan antara ilmu dengan harta,
kedua hal ini saling berlawanan keberadaannya, hakikatnya.
dengan keberadaan Ilmu pada dirimu,
engkau akan memahami mana yang diraih dengan cara halal dan mana yang haram.
menggunakan harta untuk sesuatu yang bermanfaat,
dan takut menggunakannya untuk bermaksiat.
Ilmu berbisik mengajak dirimu untuk senantiasa tawadhu'diriku, harta adalah satu dari sekian ujian terberat pada manusia.
rendah hati, semakin mendekat pada Pemilik Ilmu (Allah azza wa jalla), sementara itu, keberadaan harta akan terus berbisik padamu untuk pamer, menyombongkan diri, dan yang paling berbahaya.. membuatmu menjadi lalai, menjauh dariNya.
keberadaannya mampu membuatmu lupa akan siapa dirimu.
tetaplah sederhana, berbahagia dengan apa yang ada.
diriku, bila Allah dengan kehendakNya,"ilmu lebih baik dari harta, lebih baik dari harta," hal yang sering kamu katakan pada dirimu.
memberikanmu keberadaan harta yang berlimpah ruah,
ingatlah!, hal yang wajib kamu lakukan, yaitu :
semakin dermawan,
semakin banyak memberi pada yang kekurangan dan membutuhkan.
dan kamu meyakini, harta akan datang dengan sendirinya, seiring waktu.
seiring bertambahnya ilmu, saat semakin mampu mengendalikan dirimu.
harta akan datang menguji para pemilik ilmu, semakin berilmu dan semakin taat iman seseorang, semakin banyak ujian bernama 'harta' itu datang. dan seorang yang berilmu dan taat, tidak akan mengganggap keberadaan harta dikehidupannya, walaupun harta itu melimpah ruah, mereka meletakan 'dunia' di tangannya, tidak di 'hati'nya..
Dunia di tangan, bukan di hati |
dengan hati yang telah engkau kuasai, usaha dan tekadmu akan semakin kuat.
karena hatimu ingin membahagiakan orang lain, orang tuamu, saudaramu, sahabatmu.
dan mereka yang mencukupi yang kekurangan, melengkapi yang membutuhkan.
dengan keberadaan ilmu dalam dirimu,
kamu akan tahu bagaimana berusaha, mengejar rezeki dengan cara yang halal, yang di Ridhoi-Nya.
dirimu dulu adalah seorang yang idealis, karena melihat perilaku orang di sekitarmu. sehingga berpikiran bahwa miskin dekat dengan Allah lebih baik daripada kaya raya tapi gemar maksiat. maka, sekarang ubahlah pemikiran itu, jadilah kaya.. jadilah kaya untuk bermanfaat, dan lebih disukai Allah!
jadilah kaya diriku! jadilah kaya!
karena hanya orang bodoh yang tidak ingin jadi kaya!
puaslah dengan apa yang kamu miliki! (bersyukur),
(sekalipun yang kamu miliki kurang bila dibandingkan dengan orang lain)
kendalikan hatimu!, jangan terganggu dengan keberadaan harta yang ada pada dirimu, itu adalah sesuatu yang seharusnya mudah kau lepas, ikhlas. karena segala sesuatu di dunia ini ada batasan, tidak kamu lepaskan, ia akan lepas dengan sendirinya (hilang)
bila Allah berkehedak memberi karunia rezeki yang berlimpah pada dirimu,
jadikan itu sarana untuk memperbanyak bekalmu di Akhirat!.
Dari 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:
"Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu akan menjagamu sedangkan kamulah yang akan menjaga harta. Ilmu itu hakim (yang memutuskan berbagai perkara) sedangkan harta adalah yang dihakimi. Telah mati para penyimpan harta dan tersisalah para pemilik ilmu, walaupun diri-diri mereka telah tiada akan tetapi pribadi-pribadi mereka tetap ada pada hati-hati manusia."
(Adabud Dunyaa wad Diin, karya Al-Imam Abul Hasan Al-Mawardiy, hal.48)
diriku, kaya Hati, kaya Ilmu dan kaya harta..
hanya dengan Ridho Allah Tabaraka Wa Ta'ala. engkau akan mampu memiliki ketiga-tiganya.
lebih mendekat, lebih mengingat, setia dan cinta sampai jiwa dan ragamu tiada.
- tulisan ini bagian dari : surat untuk diriku di masa depan.
28 September 2015.
2 : 04 pagi.
Tidak ada komentar: