Indra Jaya Zoeber Djamaluddin
Empat tahun lalu, disekitar waktu perkuliahan semester tujuh. itu pertama kali saya dan beliau akrab, dekat dengan beliau karena beliau menghubungi dan meminta saya datang kerumahnnya di bekasi untuk mengecek komputernya.
setelah urusan selesai, sambil duduk di halaman depan dan menyeruput teh yang sudah di sajikan, beliau bercerita betapa bandel dirinya di waktu muda, masa penyesalannya, bagaimana datangnya hidayah Allah SWT.. dan ketika mau pamit pulang beliau kembali menyuruh saya duduk, bercerita kemudian memberikan nasihat..
yang pertama, untuk tidak melawan kepada orang tua, tidak mengeluh, menyayangi kedua orang tua. tidak membuat Allah murka karena menjadi anak durhaka..
yang kedua, untuk selalu ingat shalat, kalau shalat usahakan di masjid, setelah wajibnya, laksanakan sunnah, minta sama Allah mati khusnul khotimah.
yang ketiga, selalu berbuat baik bila ada kesempatan, berbuat kebaikan tidak perhitungan, ikhlas. biar Allah yang membalas.
yang keempat, membaca Al-Qur'an yang ada artinya, dengan memahami arti ayatnya, karena disana banyak 'rahasia'. diantaranya, rahasia bahagia hidup di dunia dan juga di akhirat.
saat itu, beliau meneteskan air mata, mulai menangis. saya tau nasihat yang diberikan tersebut berdasarkan apa yang telah beliau lalui di masa mudanya, dan tidak ingin saya mengalami apa yang telah beliau alami dan sampai saat ini, saya selalu ingat nasihat beliau,
beristirahatlah Daddy,
sakitmu telah berlalu,
tidurlah, tersenyumlah,
di sisi Allah.
Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un |
Indra Djaya Zoeber bin Zoeber Djamaluddin / "Daddy".
Wafat di usia 68 Tahun.
4 Oktober 2015.
Tidak ada komentar: