Pertemuan dengan si Pendo'a misterius
Panas terik menerpa,
Tanah, sawah, ladang kekeringan,
Air sungai menyurut.
Pancaroba.
Sore hari, di sebuah masjid tua, daerah Padang Pariaman.
yang sepi dan di dominasi oleh orang - orang tua separuh baya,
kakek - kakek serta nenek - nenek berjalan perlahan mengisi shafnya,
dan beberapa bocah - bocah kecil yang asik berlarian..
Imam mengumandangkan takbir, tanda shalat dimulai.
kemudian setelah shalat selesai, suasana mulai sepi,
terlihat masih terduduk seseorang di barisan terdepan.
sedang berdzikir, dari lisannya terdengar lantunan ayat - ayat al-Qur'an.
dalam keadaan menunggu terdiam,
kemudian mengadahkan tangannya untuk berdo'a.
aku mencoba menghilangkan hawa keberadaan,
menutup semua arah energi yang kupancarkan,
mengarahkan semua ke dalam diri..lalu kupejamkan kedua mataku,
hanya indra pendengaran, yang kubiarkan saat itu.
lelaki itu.. terdengar mulai berdo'a, terdengar samar doa yang ia eja,
meminta ampunan, meminta ridha Allah. setelah itu ia berdoa meminta hujan.
betapa takjubnya diriku saat itu, karena tidak sampai lima menit,
setelah do'anya dimulai, suara gemuruh di langit, kemudian hujan turun...deras.
sampai ia menatapku dengan tajam,
siapakah laki laki itu?
dalam keadaan bingung penuh tanya..
aku berharap lelaki itu akan kembali dan bertemu lagi di masjid tua ini..
setelah hujan agak reda.
memasuki waktu magrib, isya..
lelaki yang kuharapkan keberadaannya itu, tidak pernah kunjung ada.
kucoba keesokan harinya, sampai selama beberapa hari berturut-turut..
lelaki itu tidak pernah lagi kutemui di masjid tua ini..
dengan penasaran aku mencoba bertanya pada warga sekitar,
serta kakek nenek yang seringkali datang ke masjid,
tentang laki - laki tersebut.
kusebutkan ciri - cirinya,
kulit kecoklatan, seperti seorang petani,
seperti terbiasa bekerja terkena matahari
berbaju kaos agak compang camping,
bercelana bahan agak lusuh..
ketika pergi. membawa topi seperti rangkaian kayu yang diikat bambu..
mungkinkah ia orang pedalaman..
karena tidak ada satupun warga yang mengenalinya ?
mungkinkah ia hanya pengembara yang kebetulan singgah?
Dan setelah pengalaman ini, ketika kembali ke kegiatan perkuliahanku di jakarta..
seringkali kusebut dalam racauanku, tentang si Pendo'a misterius ini.
Padang. sekitar pertengahan tahun, 2008.
image by : Albrecht Durer
Tanah, sawah, ladang kekeringan,
Air sungai menyurut.
Pancaroba.
gambar : tangan yang berdo'a |
Sore hari, di sebuah masjid tua, daerah Padang Pariaman.
yang sepi dan di dominasi oleh orang - orang tua separuh baya,
kakek - kakek serta nenek - nenek berjalan perlahan mengisi shafnya,
dan beberapa bocah - bocah kecil yang asik berlarian..
Imam mengumandangkan takbir, tanda shalat dimulai.
kemudian setelah shalat selesai, suasana mulai sepi,
terlihat masih terduduk seseorang di barisan terdepan.
sedang berdzikir, dari lisannya terdengar lantunan ayat - ayat al-Qur'an.
dalam keadaan menunggu terdiam,
kemudian mengadahkan tangannya untuk berdo'a.
aku mencoba menghilangkan hawa keberadaan,
menutup semua arah energi yang kupancarkan,
mengarahkan semua ke dalam diri..lalu kupejamkan kedua mataku,
hanya indra pendengaran, yang kubiarkan saat itu.
lelaki itu.. terdengar mulai berdo'a, terdengar samar doa yang ia eja,
meminta ampunan, meminta ridha Allah. setelah itu ia berdoa meminta hujan.
betapa takjubnya diriku saat itu, karena tidak sampai lima menit,
setelah do'anya dimulai, suara gemuruh di langit, kemudian hujan turun...deras.
Allahuakbar..Astagfirullah, salah apa aku?
Bagaimana bisa? pikirku saat itu.. sampai lelaki itu kemudian melihatku setelah do'anya selesai, sadar karena aku melihatnya, ekspresi di wajahnya datar, tetapi matanya menatap tajam kedua mataku, seakan aku telah melakukan suatu kesalahan.. kemudian laki laki itu segera pergi menuju keluar dari masjid.
sampai ia menatapku dengan tajam,
siapakah laki laki itu?
dalam keadaan bingung penuh tanya..
aku berharap lelaki itu akan kembali dan bertemu lagi di masjid tua ini..
setelah hujan agak reda.
memasuki waktu magrib, isya..
lelaki yang kuharapkan keberadaannya itu, tidak pernah kunjung ada.
kucoba keesokan harinya, sampai selama beberapa hari berturut-turut..
lelaki itu tidak pernah lagi kutemui di masjid tua ini..
dengan penasaran aku mencoba bertanya pada warga sekitar,
serta kakek nenek yang seringkali datang ke masjid,
tentang laki - laki tersebut.
kusebutkan ciri - cirinya,
kulit kecoklatan, seperti seorang petani,
seperti terbiasa bekerja terkena matahari
berbaju kaos agak compang camping,
bercelana bahan agak lusuh..
ketika pergi. membawa topi seperti rangkaian kayu yang diikat bambu..
mungkinkah ia orang pedalaman..
karena tidak ada satupun warga yang mengenalinya ?
mungkinkah ia hanya pengembara yang kebetulan singgah?
sampai saat ini pun, pertanyaanku tidak kunjung terjawab.. selain bertanya -tanya siapa sebenarnya lelaki itu, sebenarnya yang ingin kucari tahu adalah rahasianya, bagaimana dan apa yang telah dilakukan dalam kehidupannya sehingga do'a yang dipanjatkannya saat itu langsung terkabul dan di ijabah, permintaan yang segera terpenuhi, di Ridhoi Allah 'azza wa jalla.
Dan setelah pengalaman ini, ketika kembali ke kegiatan perkuliahanku di jakarta..
seringkali kusebut dalam racauanku, tentang si Pendo'a misterius ini.
Padang. sekitar pertengahan tahun, 2008.
image by : Albrecht Durer
Tidak ada komentar: